THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 24 November 2010

Mencari Kebenaran Reality Show

Reality Show Cerita Benar atau Tidak ?

Dengan semakin maraknya tayangan di televisi membuat acara semakin banyak ragamnya, bila di salah satu stasiun tv sukses dengan acara makan dan cicip mencicip maka tidak berapa lama kemudian acara dengan tema yang sama pun muncul di siaran tv lainnya.  Demikian pula dengan reality show, saat sukses di salah satu stasiun, maka stasiun lainnya juga mulai bermunculan dengan tema yang kurang lebih sama.
Bila dilihat, acara tv kita memang cukup inofatif dibandingkan dengan acara tv di negara lain tetapi perlu adanya unsur mendidik didalam tiap tayangan.  Tayangan2 yang kurang bermanfaat dan sedikit unsur mendidiknya sebaiknya dikurangi dan diganti dengan tema lain yang mendidik.  Tetapi dari semua reality show yang ada, apakah semuanya adalah “real” sesuai dengan namanya reality show?  Terkadang ada unsur dibuat2 dalam prosesnya yang menjadikan tayangan tersebut menjadi lebih mengharukan, lebih seru, lebih menarik dan lain sebagainya.
Unsur dibuat2 itulah yang terkadang membuatnya menjadi jelek dan kurang mendidik.  Memang harus diakui bahwa program reality show ini banyak unsur positifnya seperti mengisahkan tentang susahnya kehidupan suatu keluarga sehingga beruntunglah bagi kita yang masih berkecukupan, mengungkap tentang perselingkuhan sehingga kita harus berhati2 dalam menjalin hubungan dan mempercayai seseorang, dan unsur positif lainnya.  Yang jelas, reality show lebih bermanfaat dibandingkan acara kuis-kuis yang hadiahnya miliaran tetapi yang mendapatkannya hanya artis atau orang tertentu dengan kepintaran dan kecerdasannya.
Terlebih bila kita meilhat kehidupan sosial di negara kita yang masih banyak dibawah garis kemiskinan, maka reality show bisa mempublikasikannya sekaligus memberikan sumbangan bagi kebaikan hidupnya kedepan.
Berikut ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi kita yang menonton, karena tidak selamanya reality show dibuat secara real :
  1. Seringkali ada tulisan “kamera tersembunyi” saat penayangannya tetapi suara orang yang difokuskan terdengar jelas demikian pula orang disekitarnya padahal jarak antara mikropon dengan sumber cukup jauh dan katanya tersembunyi. Keadaan yang benar adalah bila yang disorot adalah orang yang ditugaskan untuk menyamar dan mikropon tersembunyi didalam bajunya, suara kendaraan yang lewat terkadang terdengar dengan jelas.
  2. Masih dengan fokus “kamera tersembunyi”, terkadang sudut kamera terletak ditempat yang akan dilalui oleh objek yang disorot seolah2 tahu bahwa pasti akan jalan kesitu, dan sangat dekat jaraknya serta strategis untuk mengambil gambar yang sangat bagus  untuk ukuran kamera tersembunyi.  Keadaan yang benar adalah gambar terlihat agak kurang jelas karena disorot dari jarak jauh dan tersembunyi, kalau dari dekat posisinya kadang tidak baik dan tidak perlu menunjukkan ada semak2 atau penghalang seolah2 sedang bersembunyi.  Terkecuali memang keadaan sudah diatur misalnya tayangan mengerjain artis.
  3. Terkadang ada tayangan yang begini, seorang objek mengetuk pintu rumah orang yang dituju tetapi sebelum pintunya dibuka sudah ada kamera yang menyorot dari dalam rumah yang menyorot pemilik rumah itu membuka pintu dari dalam, dan herannya orang itu mengusir pergi orang yang menjadi objek tersebut.
  4. Adegan terlalu seru, misal setiap nanya ke orang selalu saja ada adegan marah2 bahkan perkelahian… padahal di kenyataan jarang sekali orang langsung marah2 ketika ditanya meskipun ada masalah lama.  Atau misal cerita perselingkuhan, ternyata orang yang dicari punya selingkuh dimana2 bahkan dengan teman atau ibunya sendiri.  Ini masih diragukan kebenarannya..
  5. Adegan terlalu mengharukan, misalnya ada seorang ibu tukang sapu yang miskin dan renta, kegiatannya disorot dengan kamera tersembunyi.  Tiba2 seorang penagih hutang datang padanya dan marah2 didepan umum sambil melemparkan barang ke ibu itu, tidak lama kemudian datang seorang warga yang marah2 karena ibu itu tidak menyapu dengan bersih sambil melemparinya dengan sapu, baru beberapa menit kemudian datang lagi pengurus kebersihan juga marah2 dan mematahkan sapu ibu itu serta memecatnya akibat laporan orang sebelumnya.  Padahal dari tingkah lakunya, ibu ini sangat santun, ramah, dan rajin… herannya lagi ibu ini sudah lama bekerja bahkan bertahun2, tetapi mengapa ketika disorot secara tersembunyi mendadak sial bertubi-tubi ?
  6. Adegan terlalu aneh, susah menjelaskannya tapi saya rasa anda tahu sendiri… sebagai contoh misalnya ada ibu yang pengen nyabut bulu ketek orang lewat, ini ibunya yang gila atau ngidam beneran masih belum tahu kebenarannya.
  7. Dan masih banyak keanehan dan perlu dicari tahu kebenarannya dari tayangan reality show ini, misal pemerannya bila anda perhatikan terkadang orangnya itu2 hanya berganti penampilan.
Yang jelas, reality show banyak segi positifnya dan hanya beberapa aja yang kurang baik untuk ditonton.. tergantung dari kita sebagai pemirsa untuk memilih tayangan mana yang mendidik.  Menurut pengamatan ada beberapa kategori reality show, tetapi ini menurut suka2 lho ya bagi anda sebagai pemirsa silahkan menilai sendiri.
  • Reality Show kamera tersembunyi terbaik : Minta Tolong
  • Reality Show seru : Termehek-mehek, Realigi
  • Reality Show bermanfaat : Minta Tolong, Uang Kaget, Bedah Rumah, Rumah Hadiah, Jika Aku Menjadi, Tukar Nasib
  • Reality Show kurang perlu : Semua acara mengerjain artis atau orang secara gokill
Di Italia ada seorang pemeran reality show yang mati karena mengerjain orang, waktu itu dia bersembunyi didalam kotak surat (di sono kotak suratnya gede, coba tonton Mr. Bean), setiap orang yang memasukkan surat ia keluarkan lagi sampai berkali2 hingga orang itu marah.  Apesnya ketika ada seorang polisi yang agak tempramental juga memasukkan surat kekotak pos itu, berkali2 ia masukkan selalu saja keluar karena dikerjain oleh pemeran ini. Akhirnya si polisi mengintip kedalam lubang dan mengira ada binatang didalamnya, ia pun mengambil pistolnya dan menembakkannya dari lubang  tersebut berkali2 hingga akhirnya pemeran yang dikiranya binatang itu tewas.  Videonya bisa anda cari di Youtube, lupa apa kata kuncinya.


Ada Apa dengan Uang Kaget??

Juni 1, 2009
Pasti sobat udah pada ngeliat tayangan variety show yang bertajuk ?Uang Kaget?. Acara yang dipandegani Helmi yahya dan production housenya yang bernama Triwarsana hadir di RCTI. Sebelumnya lewat PH yang sama Hemi Yahya juga bikin variety show maupun reality show. Sebut saja ada ?Play Boy Kabel?, trus ada ?Bedah Rumah?, kemudian ?Toloong?.
Dalam membikin sebuah tayangan seorang producer macam Helmi Yahya tentu punya maksud dan tujuan. Seperti yang pernah disampaikan Helmi di saat ?Kuis Siapa Berani? dibikin dengan maksud didedikasikan untuk mengajari displin, sportif. Kita bisa liat desain acaranya yang dibikin sedemikian rupa peserta yang jumlahnya 100 di tiap tampilan, sedang acaranya digelar selama 5 hari dalam seminggu. Artinya, selama seminggu ada 500 orang, sebulan ada 2000 orang yang terbentuk disiplinnya melalui acara kuis tersebut.
Dengan maksud yang begituan, mungkin orang jadi ngasih acungan jempol buat acara tesebut. Dan juga acara bikinan Triwarsana yang lain, termasuk salah satunya ?Uang Kaget (UK)?. Nggak perlu dijelasin apa kandungan maksud acara itu, orang udah bisa menangkap bahwa acara itu menonjolkan sisi human interest. Di kala orang susah nyari sekeping rupiah untuk bertahan hidup, bagaimana jika datang orang yang tak dikenal tiba-tiba ngasih segepok uang bernilai 10 juta rupiah, begitulah kira-kira, kesan yang bisa ditangkap dari UK.
Butuh Cara & Wadah Yang Tepat
Prend, untuk sampai kepada kepada sebuah tujuan, kita perlu menempuh sebuah perjalanan atau proses, bukan? Misalkan, kita mau pergi ke Jakarta tentu harus melampaui perjalanan yang bisa kita lakuin dengan cara naik pesawat, kereta api, bis malam atau bahkan naik sepeda motor.
Nah, gambaran itu ada pada acara UK. Dari segi tujuan, maksudnya memanjakan orang yang tidak berkecukupan untuk membelanjakan uang 10 juta rupiah sesuka hatinya. But, sebagus apapun tujuan, tetap butuh cara atau proses yang baik pula. Contohnya kalo kita mau menolong orang yang nggak bisa makan, dengan jalan mencuri dulu makanan yang kita mo kasihkan. Khan berabe?
Kita bisa liat, dalam setiap episode UK, si orang miskin yang didatangi ?Mr. Kaget? hanya dikasih waktu 1 jam untuk menghabiskan uang tersebut. Hasilnya? Orang miskin yang sebelumnya hanya bermimpi-mimpi untuk bisa beli barang mewah, demi mengejar target si pemberi uang, dann? kita bisa saksikan, apa yang dibeli? Barang-barang yang mustinya nggak dibeli dan tentu aja kagak ada manfaat yang signifikan, jadi kebeli. Seorang pemulung misalnya, yang rumahnya beratap kardus, terpaksa beli handphone, kulkas, rice cooker dan barang mewah lainnya.
Sobat, sebagus apapun jenis bibit padi yang kita mau tanam, tetap akan membutuhkan lahan sebagai mediator tumbuh yang baik. Selincah apapun seorang Valentino Rossi, pasti akan butuh kendaraan semacam Honda yang bernomor 46 yang selalu ditumpanginya. Begitupun acara variety show macam UK, dari sisi tujuan atau maksudnya, bisa dikasih acungan jempol. Tapi sangat disayangkan, jika acara macam gituan tetap digelar di tengah suasana kehidupan seperti saat sekarang ini. Ketika orang membanggakan materialisme, menjunjung tinggi sekularisme dan mengagungkan kapitalisme.
Sudah barang pasti, acara UK yang dibikin hanya untuk mengejar target dari sponsor, memiliki dampak yang nggak baik pula. Salah satunya mendorong kita untuk hidup konsumtif atau suka habisin uang tanpa pernah mau tahu manfaat barang yang dibeli. Dengan sikap hidup konsumtif, orang akan tertutupi untuk kreatif, sebab menurutnya semua barang bisa dibeli dengan uang, nggak perlu repot.
Selain konsumtif, acara gituan juga bikin kita jadi manusia instant. Bayangin, mungkin hanya dengan berharap, berdoa sambil tangan menengadah, tiba-tiba dengan tanpa diduga dan dinyana dapatlah uang. Maka, jangan heran kalo acara macam UK menjamur, makin banyak orang malas, makin banyak orang punya sifat tuulun amal alias panjang angan-angan.
Akibat buruk yang lain dari acara UK adalah mendorong kita punya pikiran tentang prestise alias harga diri yang diukur dengan banyaknya harta atau karena kita punya banyak barang mewah. Hingga akhirnya kita ngerasa kudu tampil borju meskipun itu bikin malu, kita merasa musti tampil perlente padahal nyatanya kita orang kere. Kaciahan deh loe?!
Gimana Dengan Islam?
Ok, sebuah pertanyaan yang bagus. Emang sebagai orang Islam kita kudu mengukur perilaku kita dengan cara Islam. Dalam Islam seseorang diperintahkan untuk bekerja, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan hidupnya, sebagaimana firman-Nya:
?Dialah yang telah menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah dari sebagian rezeki-Nya?? (QS. Al Mulk 15).
?..bekerjalah kamu, maka Allah, Rasul dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu?? (QS At-Taubah 105)
Dengan dorongan takwanya, orang akan bekerja dengan Ikhlas tanpa nungguin ada orang yang tiba-tiba ngasih uang. Dengan bekerja pula orang jadi ngerti hukum sebab akibat dari datangnya rezeki. Sumber datangnya rezeki cuman satu yakni Allah SWT, seorang muslim tidak akan berdoa terus sebagai bentuk tawakalnya mencari rezeki.
Setelah kita bekerja, maka ada harta yang wajib dikeluarkan zakatnya seperti hasil pertanian, perkebunan atau perhiasan. Atau kalo tidak zakat, kita bisa mensedekahkan sebagian harta dalam bentuk infak atau sodaqoh. Tapi tetap kesemuanya dilakuin dalam rangka mencari keridloaan Allah, bukan karena mencari pujian, atau karena ditayangin di teve.
Dengan zakat, infaq atau sodaqoh akan sediki membantu beban saudara kita yang nggak berkesempatan memiliki nasib seuntung kita. Sehingga jurang kaya-miskin jadi terhapus, jika kita semua mau menerapkan itu.
Lebih-lebih kalo negara mau ikut campur dalam urusan ini. Sebab di negara kapitalis seperti ini, mana ada pejabat, penguasa, birokrat yang care dengan nasib rakyat miskin, terus kemudian turun ke jalan mengentaskan mereka dari kemiskinan. Para pejabat kita malah sibuk memperkaya diri mereka sendiri. Pemandangan seperti itu nggak ada ketika Islam diterapin sebagai sebuah sistem bernegara. Contohnya, Khalifah Umar misalnya, pernah menyita seekor unta gemuk, milik anaknya Abdullah bin Umar, karena digembalakan bersama unta-unta lain di padang rumput miliki Baitul Mal. Demikian pula Khalifah Umar bin Abdul Aziz, demi menjaga agar tidak tercium bau secara hak, menutupi hidungnya saat membagi minyak kesturi kepada kaum muslimin.
Potret kesederhanaan para penguasa Islam seharusnya menjadi cermin bagi para penguasa sekarang yang cenderung memperkaya dirinya di saat menjabat. Seperti Umar bin Abdul Aziz misalnya, beliau melepaskan haknya atas seluruh kekayaannya, dijual dengan harga 23.000 dinar, kemudian diserahkan kepada Baitul Mal.
Walhasil, acara UK sebenarnya nggak perlu muncul, kalo kita semua terutama yang berharta lebih, mau kembali menerapkan syariat Islam soal zakat, infaq atau sodaqoh. Juga negara ikut mensejahterakan rakyatnya dengan sistem Islam. Sebab acara UK hanya muncul di negara kapitalis macam Indonesia, ketika semua orang mendewakan materialisme, ketika semua orang ingin hidup instant dan ketika semua orang nggak mau menerapkan syariat Islam./luky/
Wallahu alam.
Entry Filed under: Untaian Nasehat. Tag: .

0 komentar: